30 Oktober 2008

Disneyland Hadir di Makassar

Tidak lama lagi Makassar akan memiliki landmark terbaik kedua setelah Dubai, mengalahkan beberapa negara besar Asia lainnya yang memiliki hal serupa. Untuk di Indonesia, Makassar adalah yang pertama. Kini, saatnya menyongsong pariwisata Makassar masuk dalam jajaran pariwisata dunia.


JIKA selama ini orang Indonesia yang ingin menikmati Disneyland Fantasy harus terbang ke Jepang, Hongkong atau Australia, maka mulai tahun 2009 mendatang cukup ke Makassar saja untuk menikmati sajian dunia fantasi yang belum pernah ada di Indonesia itu.

Pertumbuhan ekonomi yang cepat, stabilitas keamanan yang kondusif dan iklim investasi yang sehat, membuat Para Group, salah satu kelompok usaha milik begawan Chairul Tanjung, pemilik Bank Mega, berani menggelontorkan dananya di Makassar.

Tidak tanggung-tanggung, mega proyek bernama Trans Studio Makassar (TSM) ini menghabiskan dana Rp 1,3 triliun. Perusahaan ini nantinya akan membangun sebuah kompleks bangunan yang sangat lengkap, mulai dari dunia fantasi, hotel, apartemen, perkantoran dan studio Trans TV.

TSM bakal menjadi kawasan wisata terpadu terbesar sesudah kawasan wisata di Dubai, Uni Emirat Arab. Studio ini tercatat sebagai kawasan wisata termegah dan terbesar di Asia Tenggara.

TSM menyediakan mono train yang pertama di Indonesia. Sementara lokasi Family Entertainment Center (FEC) akan menyerupai Disneyland yang akan menghadirkan 23 jenis permainan fantastik.

Mega proyek ini berlokasi di kawasan Tanjung Bunga, dan telah dimulai pembangunannya. Tahap awal dibangun Trans Studio dan Trans Walk di atas lahan seluas 110 ribu m2. Namun semua akan dibangun secara bersamaan.

Soft opening rencananya dilakukan April 2009, sedangkan grand opening dimulai 20 Mei 2009. Sekitar 50 persen lokasi Trans Studio dan Trans Walk sudah diminati pengusaha lokal dan nasional..

TSM dapat menampung lebih dari 2700 kendaraan. Dengan demikian, akan menjadi lokasi parkir termegah dan terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara.

Kehadiran dan keberadaan Disneyland nantinya melengkapi obyek wisata yang telah ada di Makassar, seperti obyek wisata bahari Pulau Kayangan dan Pulau Kodingareng Keke yang kini dikelola pihak ketiga, serta pulau-pulau lainnya yang tak kalah indahnya, antara lain Lae-Lae, Samalona, Barrang Lompo, Bone Battang, dan Balang Caddi.

Obyek wisata lainnya yang bisa menjadi alternatif pilihan wisatawan yaitu Benteng Ujungpandang dan Musium Lagaligo, makam kuno raja-raja Tallo dan panorama sungai Tallo, monumen korban 40.000 jiwa, makam Syekh Yusuf, masjid tua Katangka, makam Sultan Hasanuddin, Tanjung Merdeka, Pantai Losari, serta Pantai Barombong.

‘’Tidak berlebihan jika kami merasa bangga dengan kemajuan pariwisata di daerah ini. Kebanggaan tersebut, kami anggap hal yang wajar,’’ ungkap Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Makassar, Drs H Eddy Kosasih Parawansa MS.

1 komentar:

Erique Fat Owl mengatakan...

Judul "Disneyland Hadir di Makassar" ini walaupun catchy, sungguh mengecohkan dan tidak pantas; harusnya misalnya "Taman Hiburan ala Disneyland Hadir di Makassar", untuk menghindari kekeliruan bagi orang - orang yang hanya membaca judulnya saja (tapi tidak membaca artikelnya).

"Makassar akan memiliki landmark terbaik kedua setelah Dubai"
Maksudnya apa? Dibandingkan dengan apanya Dubai? Dubailand mungkin maksudnya? Walaupun Trans Studio Makassar cukup ambisius, namun bila dibandingkan dengan Dubailand, jelas2 tidak sekelas. Dubailand memiliki nilai investasi sebanyak 6 miliar dolar AS, sedangkan TSM hanya 100 juta dolar AS.

Masih banyak sekali development di Asia yang jauh lebih prestisius dibanding TSM. Sebut saja Universal Studios Singapore, yang memiliki nilai investasi 1 miliar dolar AS dan akan selesai tahun 2009. Dengan begini, mana bisa anda meng-klaim bahwa TSM bisa "mengalahkan beberapa negara besar Asia"?

Dan lagi, tolong research yang benar sebelum posting, mana ada Disneyland di Australia.

Penggunaan "Disneyland" jangan dijadikan seperti majas metonimia, "Disneyland" itu bukan berarti "Taman Hiburan", melainkan sebuah merk dagang.